Jalur Bogor-Jakarta Lumpuh Sebulan

Jalur Bogor-Jakarta Lumpuh Sebulan

\"\"BOGOR - Derita sekitar 40 ribu pengguna jasa Kereta Rel Listrik (KRL) akibat longsornya jalur Bogor-Jakarta dipastikan bakal berlangsung lama hingga akhir Desember 2012. Itu karena normalisasi dua jalur di KM 45+500, Cilebut, Bogor membutuhkan waktu setidaknya satu bulan. Tapi, perbaikan satu jalur yang masih tersambung dapat diselesaikan dalam sepekan, sehingga perjalanan dari Stasiun Bogor bisa dioperasikan kembali pada Kamis (29/11) mendatang. Selama perbaikan satu jalur itu, Stasiun Bogor dan Stasiun Cilebut lumpuh total dan jadwal perjalanan di stasiun lain sepanjang jalur Bogor-Jakarta ikut terganggu. Sejak Kamis (22/11) kemarin, pembatalan 92 perjalanan dari Bogor telah dilakukan, itu belum termasuk pembatalan 32 perjalanan dari arah Jakarta akibat terjebaknya sembilan rangkaian kereta di Bogor. Pantauan Radar Bogor (Radar Cirebon Group), akibat pembatalan itu, lebih dari 35 ribu pengguna jasa KRL beralih ke moda trasportasi lain, seperti bus dan taksi. Sedangkan lima ribu calon penumpang lainnya bergeser ke Stasiun Bojonggede untuk melakukan perjalanan ke Jakarta, sehingga penumpukan penumpang pun tak terhindarkan di stasiun berkapasitas dua rangkaian kereta itu, sekitar pukul 07.00 pagi. “Dampak longsornya tanah penahan rel, membuat 32 jadwal perjalanan dibatalkan. Jadi, sekitar 10 persen penumpang tidak terangkut setiap harinya,\" kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignasis Jonan saat meninjau lokasi kejadian, kemarin. Terputusnya satu jalur ke arah Jakarta sepanjang 200 meter akibat longsor pada Rabu (21/11) sore itu, memang memakan waktu cukup lama, sehingga penormalan operasional tak dapat dilakukan segera. Ketinggian tebingan mencapai 35 meter, sedangkan luas longsoran melebar hingga 12 meter. Untuk mengakselerasi perbaikan, pada tahap pertama, PT KAI bekerja sama dengan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI akan memulihkan Listrik Aliran Atas (LAA) terlebih dahulu, sehingga material pengurukan bisa diangkat menggunakan kereta. \"Longsor merobohkan tujuh tiang, tiga di antaranya listrik aliran atas (LAA) dan lima tiang beton listrik. Itu dulu diperbaiki, sehingga kereta angkut bisa digunakan untuk membawa material. Hasil kajian sementara, untuk menguruk longsoran membutuhkan 35 ribu meter kubik tanah,” terang Kepala Humas PT KAI Sugeng Priyono. Dalam penanganan tahap pertama, lanjut Sugeng, sedikitnya 150 petugas prasarana PT KAI dikerahkan siang dan malam, meski proses perbaikan menemui hambatan akibat tingginya curah hujan. “Kami juga mengerahkan dua alat berat menggunakan kontainer, meski medan untuk dilewatinya memakan waktu berjam-jam,\" katanya. Sekadar informasi, selain memutus jalur rel KRL, longsor telah menimbun 10 rumah dan merusak 14 rumah yang dihuni 21 Kepala Keluarga (65 jiwa) di RT 02 RW 11, Desa Cilebut Timur, Sukaraja, Kabupaten Bogor. (cr2/sdk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: